🌧️ Satria Fu Kurang Responsif

Biladibanding dengan Karburator Bawaan den Bei Satria FU, Karburator jenis PE 28 tentu lebih responsif . Selain karena diameter yang lebih besar 2 mm, Karbu ini tidak menganut sistem vakum. Banyak pengguna Satria F150 kurang puas dengan performa karburator vakum bawaan pabrik (Mikuni BS26), salah satu keluhannya tarikan kurang responsif CsSatria fu . (@motorkonten150cc) di TikTok | 432 Suka. 29 Penggemar. Saling follow aja temen temen..🙏😁 #Salamsedulursatriafu masik kurang ni bg. 180. #Salamsedulursatriafu tapi kamu sia-siakan. .!! 170. #voiceeffects #Salamsedulursatriafu #sahabat_pertamina. 212. Sekaranggiliran untuk membahas kelemahan dari Suzuki Satria FU injeksi ini. Awalnya memang cukup mantap mantap saja bila melihat dari Suzuki Satria FU injeksi. Namun ketika mengamati lebih detail dan menocoba membawanya muter muter ada beberapa hal yang kurang mantap. Baik dari sisi eksteriornya maupun dari hal lainnya masih ada IniLho Pilihan Motor Bekas Harga Kurang dari Rp 10 Juta, Ada Honda Scoopy Hingga Suzuki Satria FU. dia menunjukkan fisik dan keterampilan dengan kakinya, dia adalah pria yang responsif Unboxing& Pasang Karbu PE 28 di Satria FU menggantikan Karbu Vakum Mikuni BS-26 bawaan motor yang error.Karbu PE 28 ini merk Rade it bukan Keihin. #satriaf1 . hasil Restorasi Satria RU120R Laros – Restorasi memang nggak ada matinya, gabungan antara passion untuk melestarikan apa yang pernah hits pada zamannya dan berupaya merasakan kembali romansa yang pernah ada. Terutama di zaman-zaman dimana sangat tidak mungkin lagi dirasakan saat ini, yakni zaman dimana sepeda motor dua tak sangat hits, dan salah satu motor yang cukup terkenal pada zaman itu adalah Suzuki Satria RU 120R. Nah salah satu restorasi motor legenda Suzuki ini hadir dari kota paling timur Pulau Jawa yakni Banyuwangi oleh Mas Laros. Juragan striker decal ini menggunakan bahan Rirtama sebagai bahan stiker stripe-nya. Namun sebelum itu TMCBlog mau bawa dulu sobat sekalian ke sejarah Satria dua tak di Indonesia. TMCBlog coba sadur dari Motorplus, kiprah Suzuki Satria 120 diawali dari varian Suzuki Satria 120 S 1997-1999. Seri pertama dari Suzuki Satria ini, dibekali mesin basis RG Sport 110, yakni 120 cc 2-tak berpendingin udara, dikawinkan dengan transmisi 5-percepatan semi otomatis. Jika RG Sport 110 punya bore x stroke = 54 mm x 48 mm, Satria 120 S memiliki bore x stroke 56 mm x 49 mm. Tenaganya yang dihasilkan mencapai maksimum 13 hp pada rpm. Dari segi desain, Suzuki Satria 120 S ini punya tampilan seperti motor bebek pada umumnya. Kehadiran pertama kali dari Suzuki Satria 120 S kurang responsif pada performa tarikan awal, maka Suzuki Indonesia pada tahun 1998 membuatkan tipe baru dalam keluarga Suzuki Satria, yaitu Suzuki Satria RU 120 R. Mengusung basic mesin yang sama, namun pada sistem transmisi berubah menjadi 6 percepatan dan yang awalnya pada sistem perseneling menggunakan sistem rotary, diganti dengan model sport. Yaitu, gigi 1 ke depan dan gigi 2 sampai 6 ke belakang. Suzuki juga merombak total sistem kopling Suzuki Satria RU 120 R menjadi kopling manual. Jika Satria 120 S ada elektrik starternya, pada Satria RU 120 R elektrik starter dilepas dan hanya menggunakan kick starter. Mulai tahun 2000 hadir Suzuki Satria RU 120 R 2000–2003 dengan update Double Disc Brake dan memiliki julukan umum “Satria Lumba-Lumba”. Generasi terakhir adalah Satria yang direstorasi oleh mas Laros ini, Suzuki Satria RU 120 LSCM 2003-2005. Motor yang populer dengan julukan “Satria Hiu” ini merupakan generasi terakhi dari Suzuki Satria bermesin 2-tak . Satria kencang ini mendapat perubahan total dari segi desain dimana hadir revisi desain body tersebut membuat tampilan Suzuki Satria menjadi lebih agresif dan sporty. Selain itu motor bebek dua tak yang didatangkan secara CBU dari Suzuki Lion Malaysia ini sudah memperoleh update di sektor panel instrumen dimana sudah mendapatkan penunjuk putaran mesin atau takometer. Kondisi awal Satria RU120R Nah menurut cerita Mas Laros, Ia memperoleh kondisi awal Satria RU 120 LSCM MY2004 ini dalam keadaan lumayan dengan detail lampu-lampu nggak original, selang rem pakai variasi, spion, dek tengah pun tidak orisinil dan juga kondisi speedometer mati. So, motor akhirnya dibongkar semua seluruh bodynya, lalu di-cat kembali dan dipasang striping, dibenerin speedometer-nya dan tentunya semua stiker-stiker detailnya seperti Mono Shock, lambang S’, stiker gear shift, ukuran tekanan ban dan stiker lainnya. Juga tidak lupa mengganti beberapa spare part KW dengan SGP seperti lampu-lampu beikut juga rumah lampunya. Secara umum Mas Laros menceritakan bahwa butuh biaya sekitar 7 Juta rupiah untuk mengerjakan semua proses restorasi ini termasuk biaya pengecatan dan dia berharap bisa melestarikan salah satu varian paling diburu dari Satria Series ini. Mudah Mudahan menginspirasi sob . . Taufik of BuitenZorg hasil restorasi Suzuki Satria RU120R MY 2004 hasil Restorasi Satria RU120R Laros Proses pengerejaan Restorasi Suzuki Satria RU120R MY 2004

satria fu kurang responsif