🧩 Panti Asuhan Cut Nyak Dien
Berdiri sejak 1935, Panti Asuhan Taman Harapan semula berada di Jalan Dewi Sartika. Beberapa kali panti asuhan itu berpindah lokasi karena berbagai alasan. Salah satunya pada 1937, panti asuhan pindah ke rumah Inggit Garnasih di Jalan Ciateul. Pada saat peristiwa Bandung Lautan Api, panti asuhan Taman Harapan pun menjadi saksi pergolakan yang ada.
Setelah menikah, Cut Nyak Dien kerap ditinggal oleh Ibrahim yang ikut berperang melawan kolonial Belanda di Aceh. Usai berbulan-bulan pergi, Ibrahim kembali untuk menyerukan perintah mengungsi serta mencari tempat perlindungan yang aman. Atas perintah itu, Cut Nyak Dien bersama penduduk lain meninggalkan daerah Lam Padang pada 29 Desember 1875.
Cut Nyak Dien menikah dengan Ibrahim Lamnga dan dikarunia seorang anak. Pada saat pertempuran melawan Belanda tahun 1874-1880 di daerah VI Mukim, Cut
Cut Nyak Dien dari Aceh; Cut Nyak Dien lahir di pada tahun 1848 di Lampadang, Aceh. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar. Kemarahan besar Cut Nyak Dien terhadap penjajah berawal atas kematian suaminya, Teuku Cek Ibrahim, yang bertempur pada tanggal 29 Juni 1978.
Santunan Adik-Adik Panti Asuhan Al Jamiatul Wasliyah Pulo Brayan Selengkapnya. Ditayangkan: 01-February-2023. Penggalangan Dana Untuk Gempa Cianjur Selengkapnya. Universitas Tjut Nyak Dhien Kampus I : Jln Jambi No. 59 Medan Kampus II : Jln Gatot Subroto/ Rasmi No. 28 Medan Phone : 082136777765 Phone : 0618451508 Email : info@utnd.ac.id.
Cut Nyak Dien adalah pahlawan perempuan dari Aceh yang pernah memimpin perang melawan Belanda. Masyarakat Aceh menyebut perang tersebut sebagai Perang Sibi atau perang Sabil melawan kafir Belanda. Perang yang terjadi pada tahun 1873-1904 itu memakan banyak sekali korban jiwa di kedua belah pihak.
Istrinya, Cut Nyak Dien, sempat bingung, marah, dan malu terhadap keputusan suaminya. Di saat yang sama, Gubernur Van Teijn, juga mempunyai maksud dan tujuan untuk memanfaatkan Teuku Umar sebagai cara untuk merebut hati rakyat Aceh. Kemudian, Teuku Umar masuk dalam dinas militer. Atas keterlibatan tersebut, pada 1 Januari 1884, Teuku Umar
Sosok Cut Nyak Dien yang lahir pada tahun 1848 kemudian tumbuh di tengah lingkungan bangsawan Aceh dan pendidikan agama yang kuat. Suami pertama Cut Nyak Dien bernama Teuku Ibrahim, anak Teuku Abas Ujung Aron dari daerah Lamnga. Suaminya pertamanya wafat dalam pertempuran melawan Belanda pada 29 Juni 1878. Dari pernikahan pertamanya, mereka
Sayang, ada salah satu pasukan Cut Nyak Dien yang mengkhianatinya sehingga ia pun dijebloskan ke penjara. Karena selama berada di tahanan ada banyak orang yang datang berkunjung, tentara Belanda memutuskan untuk mengasingkan beliau ke Sumedang, Jawa Barat pada 11 Desember 1905. Cut Nyak Dien menghembuskan napas terakhirnya di pengasingan pada 6
.
panti asuhan cut nyak dien